Tateyama Kurobe Alpine Route, Snow (not) in Winter
Salju biasanya dapat ditemui di negara empat musim saat musim dingin tiba. Tapi ngga semua orang bisa pergi saat itu, entah karena kendala cuaca ato ketersediaan waktu. Kalo mau liat salju tapi pas ngga musim dingin bisa ga sih? Bisa! Bahkan ketika musim panas sekalipun! Kalian bisa dateng ke Tateyama Kurobe Alpine Route, sebuah rute yang melalui pegunungan di bagian utara Jepang (Gunung Tateyama) yang menghubungkan prefecture Toyama dengan Nagano. Namun rute ini ngga bisa dilewatin tiap hari, saat musim dingin malah tutup. Biasanya rute ini dibuka dari bulan April sampai November, untuk tanggal pastinya bisa diliat di official websitenya di sini.
Untuk bisa melalui rute ini, kita diharuskan memakai moda transportasi yang ada di sana, tidak diperkenankan memakai kendaraan pribadi. Moda transportasinya ada bermacam-macam, mulai dari kereta, bus dan cable car. Tiketnya sendiri bisa dibeli ketengan, tapi jatohnya lebih mahal. Dari stasiun Dentetsu Toyama sampai ke Ogizawa one way biayanya 9490 Yen (1 Yen=125), ditambah express bus Ogizawa-Nagano one way 2600 Yen. Totalnya udah 12090 Yen aja tuh. Tapi untuk pemegang visa visitor Jepang, bisa diakalin nih dengan cara beli Tateyama Kurobe Option Ticket yang dikeluarkan oleh JR (cek di sini). Tiket ini udah mengkover perjalanan dari Stasiun Dentetsu Toyama sampai ke Stasiun Nagano, ato sebaliknya dengan harga hanya 9000 Yen. Tapi cuma berlaku one way ya. Untuk pembeliannya bisa dilakukan di kantor JR East ato JR West dengan nunjukin paspor aja. Waktu itu aku belinya di kantor JR East di Bandara Haneda, sekalian nuker JR Pass. Tiketnya berlaku untuk lima hari, jadi misal kalo mau nginep diperjalanan, bisa banget tuh.
Tateyama Kurobe Option Ticket
Kalo untuk estimasi waktu one way nya kira-kira memakan waktu 6-8 jam, kalo misal kaya aku kemarin butuh waktu seharian kesini karena tek-tok dari Tokyo. Kalo mau kesini sih enaknya sekalian nginep aja di Nagano, cuma karena kemarin mutusin kesininya last minute dan penginepan uda mahal-mahal, jadilah tek-tok aja. FYI, Nagano nih terkenal sama onsen dan monyetnya yang demen berendam air panas.
Monyet berendam air panas (sumber)
Kalo aku kemarin sih berangkat dari Tokyo, naik shinkansen paling pagi, sekitar jam 6.15, sampai di Stasiun Toyama jam 8.30. Di kereta sih banyakan tidur, sesekali aja bangun liat pemandangan yang kece abis. Sampai di Stasiun Toyama, nanya ke bagian informasi, trus dikasi jadwal keberangkatan dari tiap-tiap pos pemberhentian. Untuk ke Stasiun Dentetsu Toyama dari Stasiun Toyama gampang aja, bisa tanya di pusat informasi yang ada. Deket kok stasiunnya.
Barisan pegunungan yang kece abis
Time table
Perjalanan di mulai dari Stasiun Dentetsu Toyama menuju Stasiun Tateyama menggunakan Toyama Chiho Railway. Jadi keretanya kereta lokal gitu aja, paling cuma dua-tiga gerbong. Karena masi ngantuk, tidur lagi deh di kereta, toh perjalannya juga satu jam. Lumayan lah.
Kereta menuju Tateyama
Dari Stasiun Tateyama, aku menuju ke Bijodaira menggunakan Tateyama Cablecar, semacem tram gitu, mungkin karena medannya yang curam jadi moda transportasi ini yang dipilih. Perjalanannya memakan waktu 7 menit aja, untuk selanjutnya melanjutkan ke Murodo menggunakan Highland Bus selama 50 menit. Di sepanjang perjalanan menuju Murodo masih banyak ditemui timbunan salju, mungkin karena aku ke sana waktu musim semi, jadi belom pada cair. Sesampainya di Murodo, aku pengen ke Tateyama Snow Corridor, yaitu koridor yang kiri-kanannya ketutup sama tembok dari salju yang bisa mencapai 20 meter tingginya. Wow! Tapi beribu sayang, pas sampe di sana, snow corridornya belom dibukaaaa…. sedih banget. Padal uda jadwalnya full route. Mungkin karena masi sering ada hujan salju jadi belom dibuka deh (iya hujan salju di musim semi). Ga dapet snow corridor, boleh lah dapet hujan salju, meskipun ini bukan salju pertama yang aku icipin. Nanti aku bakal ceritain pengalaman first snowku yang menarik banget di sini.
Tateyama Snow Corridor (sumber)
Hujan salju di musim semi
Suhu di Murodo waktu itu dingin banget, apalagi masi ujan salju kan, sampe -2oC lah, siap-siap aja bawa jaket windbreaker ato down. Saking dinginnya, sampe ga kuat kalo mesti lama-lama di luar. Jadi aku keluar, foto-foto, masuk lagi, keluar lagi, masuk lagi. Gitu terus.
Udah capek, udah kedinginan, udah siang, udah laper juga, jadi makan aja. Di Murodo banyak kok yang jualan makanan, salah satunya soba yang makannya mesti sambil berdiri. Iya berdiri, ga ada tempat duduknya. Mungkin biar yang jajan ga kelamaan ya, begitu kelar makan langsung pergi ga pake ngobrol nongkrong dulu. Harganya standar lah ya, 600 Yen udah dapet semangkok soba panas, pesennya pake vending machine, kalo minum disediakan air putih gratis.
Udon yang makannya sambil berdiri
Udah kenyang, jalan lagi nih. Kali ini naik tunnel trolley bus ke Daikanbo. Jadi nanti kita ngelewatin terowongan yang motong gunung, seru ya! Dari Daikanbo lanjut lagi ke Kurobedaira naik Tateyama Ropeway. Ini semacam cable car gitu lah, kaya yang di TMII, Langkawi, ato Pulau Sentosa. Dari dalam kita bisa liat pemandangan yang wow abis. Sampe di Kurobeidara aku keluar stasiun trus foto-foto bentar (karena masih dingin). Abis itu lanjut lagi naik cable car ke Kurobeko, dimana kita bisa liat Kurobe Dam. Damnya masih ketutupan es, biasanya waktu musim panas damnya baru jalan. Setelah ngelewatin dam, kita sampai di stasiun selanjutnya untuk naik bis lagi ke Ogizawa. Busnya motong gunung lagi nih, dan di terowongan ini kita ngelewatin perbatasan antara prefecture Toyama sama Nagano. Di Ogizawa aku sempet beli kue, semacam bapau gitu isinya apel, sekalian nunggu express bus ke Stasiun Nagano, pemberhentian terakhir dari rute ini.
Tateyama Ropeway
Pemandangan di Kurobedaira
Kurobe Dam
Dari Stasiun Nagano, aku langsung ke Tokyo naik shinkansen, trus jalan-jalan deh ke Shibuya sama Harajuku, foto ama patung Hachiko, nyebrang di Shibuya Crossing yang ramebanget, sekalian nyobain salah satu best kaiten sushi di Tokyo yang antrinyaaa panjang banget, padal uda malem. Tapi worthy lah, meskipun nyari tempatnya pake bingung-bingung dulu.
Shibuya Crossing
Sushi di Katsu Seibu Shibuyaten, one of the best kaiten sushi in Tokyo
Sekian dulu cerita hari ini, bakal disambung besok lagi.
Comments
Post a Comment